Minggu, 25 Maret 2012

Sagu (Metroxylon sp.)




  Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.). Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda.
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi dan mutiara.
Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).

    Sagu (Metroxylon sp.) mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat Maluku, namun pemanfaatannay masih sangat terbatas. Kandungan karbohidrat dari sagu cukup tinggi dan potensi sebagai bahanpangan alternatif, yaitu sekitar 85,9 g/100 g bahan,lebih tinggi dibandingkan dengan beras (80,4 g), jagung (71,7), ubi kayu (23,7 g), dan kentang (23,7 g). Sagu juga mempunyai kandungan kalori sektir 357 kalori, relatif sama dengan jagung (349 kalori) dan beras (366 kalori). Tanaman sagu dapat menghasilkan pati sebesar 15-25 t/ha/tahun, jauh lebuh tinggi dibandingkan dengan beras, jagung dan gandum yang hanya menghasilkan pati berturut-turut sebesar 6 t, 5,5 t, dan 2,5 t/ha. Setiap pohon sagu dapat menghasilkan 200 kg tepung sagu basah/tahun. Memposisikan sagu dalam ketahanan panganlokal adalah merupakan salah satu langakah strategis yang mempunyai implikasi yang jauh ke depan.

Pohon Sagu




 * sumber Wikipedia
Berbagai macam olahan bahan makanan dari sagu

Sagu bakar
        


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar