Minggu, 29 April 2012

A New Life After D.I.E: pertempuran hati

A New Life After D.I.E: pertempuran hati: " telah sering ku utarakan apa yang menjadi pendirianku namun apakah kalian mengerti ? apakah kalian peduli ? jawabannya tidak bukan, kalia...

Minggu, 08 April 2012

Emas (Au)


      Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.

    Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
  • Endapan primer; dan
  • Endapan plaser.
Emas moneter sebagai jaminan mata uang yang pernah dipakai oleh Bank Indonesia
 
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Kamis, 05 April 2012

Acalypha Microphylla L.


BotaniKlasifikasi :
         Divisi                 : Spermatophyta
         Sub divisi           : Angiospermae
         Kelas                 : Dicotyledoneae
         Bangsa               : Euphorbiales
         Suku                  : Euphorbiaceae
         Marga                : Acalypha
         Jenis                   : Acalypha mycrophylla L.

Nama Umum               : Teh-tehan merah
Nama daerah Jawa      : Teh-tehan merah (Jawa)

Selasa, 03 April 2012

Protein dan Asam Amino

Asam Amino

 

Sesuai dengan namanya, asam amino terdiri dari gugus asam (-cooh) dan gugus amin (-nh2)
Pada titik isoelektris, asam amino berbentuk:
Asam amino dalam bentuk ion tersebut dinamakan zwitter ion yang bersifat amfoter (bisa bsersifat asam maupun basa).
Pada pH dibawah titik isoelektrisnya, asam amino berbentuk
Pada pH di atas titik isoelektrisnya, asam amino akan berbentuk
Asam amino mempunyai paling sedikit 1 C asymetris (kecuali glisin), sehingga bersifat optis aktif.

Penggolongan asam amino
  1. Esensial vs non essensial
    Asam amino essensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu mensintesis.
    HaVe A LITTLe More
    Histidin Valin Lisin Isoleusin Triptophan Treonin Leusin Methionin
    Histidin dan arginin sering disebut asam amino semi essensial karena tubuh dapat mensintesis namun tidak mencukupi kebutuhan
  2. Berdasarkan Rantai R
    Rantai alifatis : glisin,valin,alanin,leusin,isoleusin
    Gugus –OH : serin,treonin,tyrosin
    S : sistein, methionin
    Gugus asam : aspartat, asparagin, glutamate,glutamine
    Gugus basa : arginin,lisin,hydroksilisin,histidin
    Cincin aromatis : tyrosin,tryptophan,fenilalanin,histidin
    Asam imino : prolin, hidroksiprolin

Protein

 Protein merupakan asam rantai asam amino dengan ikatan peptide yang terbentuk dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino yang lain.
2 asam amino : dipeptida
3 : tripeptida
4 : tetrapeptida
>4 : polipeptida
>100 : protein

Untuk mengetahui urutan asam amino dari suatu protein:
  1. Hidrazinolisis
  2. Reagen Sanger 1-fluoro-2,4 dinitrobenzena
  3. Reagen Edmann fenilisotiosianat
  4. Pencernaan dengan aminopeptidase atau karboksipeptidase
Klasifikasi protein
  1. Bentuk
    Fibrosa :sumbu panjang : sumbu pendek >10
    Kolagen,fibrin,keratin
    Globulin : sumbu panjang : pendek < 10, biasanya 3 atau 4
    Globulin, albumin, insulin,
  2. Elemen penyusun
    1. Sederhana : bila dihidrolisis, menghasilkan asam amino saja
      1. Albumin : larut dalam air,asam dan basa.
        Mengendap dalam ammoniumsulfat jenuh
      2. Globulin : larut dalam asam dan basa, tidak larut dalam air
        Mengendap dalam ammoniumsulfat setengah jenuh
      3. Glutelin dalam gandum
      4. Prolamin : larut dalam alcohol 70 – 80%. Zein dalam jagung, gliadin dalam gandum
      5. Albuminoid(skleroprotein) kolagen dan keratin
      6. Histon : banyak mengandung asam amino basis
      7. Protamin : bersifat basa
        Tidak dapat digumpalkan dengan pemanasan
        Contoh : salmin dalam ikan salem
    2. Protein terkonjugasi
      1. Nucleoprotein : PS + asam nukleat. Contoh: nukleohiston dan nuklein
      2. Glikoprotein : PS + karbohidrat. Contoh : musin
      3. Lipoprotein : PS + lipid. Contoh : fosfolipid,kolesterol
      4. Fosfoprotein : PS + phosphate. Contoh : kasein
      5. Kromoprotein : PS + zat warna. Contoh : Hb,hemosianin, sitokrom
      6. Metaloprotein : PS + logam. Contoh : seruloplasmin (Cu), siderofiin (Fe)
    3. Derivate protein
      1. Derivate protein primer : senyawa yang dihasilkan dari dekomposisi protein. Contoh : koagulum protein,protean,metaprotein
      2. Derivate protein sekunder : produk hidrolisis protein. Contoh : proteosa, pepton,peptide, diketopiperazin
  3. Fungsi dalam Tubuh
    Katalis : enzim
    Kontraksi : aktin dan myosin
    Pengaturan : calmodulin
    Regulasi gen : histon
    Hormon : insulin
    Proteksi : immunoglobulin
    Struktural : kolagen,keratin
    Transport : albumin
Struktur Protein
  1. Struktur primer : dibentuk oleh ikatan peptide dalam 1 rantai polipeptida
  2. Struktur sekunder : alfa helix
  3. Struktur tersier : berbentuk melipat karena adanya ikatan disulfide dan van der walls
  4. Struktur kuartener : beberapa polipeptida menjadi satu.

Pembahasan Praktikum
  1. Biuret
    Tujuan : mengetahui adanya ikatan peptide

    Prosedur : protein + NaOH + CuSO4

    Fungsi reagen
    1. NaOH : mencegah endapan Cu(OH)2, memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea, sbg katalisator
    2. CuSO4 : donor Cu2+
    Dasar reaksi : reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide dengan O dari
    air. Reaksi ini disebut reaksi biuret karena positif terhadap biuret (kondensasi 2 molekul urea)
    2CO(NH2)2 à CONH2 – NH --CONH2 (biuret) + NH3
    CuSO4+ 2H2O à Cu(OH)2 + H2SO4
    Cu(OH)2 + NH3 à warna ungu
    Reaksi juga positif terhadap senyawa organic yang mempuyai gugus CO(NH2), SC(NH2), NHC(NH2), H2C(NH2)
    Ikatan peptide panjang
    à
    ungu

    Ikatan peptide pendek
    à
    pink

  2. Milon Nase
    Tujuan : mengetahui adanya gugus hidroksifenil ( tyrosin)
    Prosedur : protein + reagen merkurisulfat (HgSO4 +H2SO4) à panaskan àkuning àdinginkan + NaNO2
    à panaskan à merah
    Fungsi reagen : HgSO4 sbg donor Hg2+
    H2SO4 memberi suasana asam agar Hg tidak mengendap, menghidrolisis protein agar terdapat tyrosin
    NaNO2 mereduksi Hg
Prinsip reaksi : pengikatan Hg pada hidroksifenil menghasilkan kompleks berwarna merah

  1. Hopkins Cole
    Tujuan : menunjukkan adanya inti indol dari triptofan
    Prosedur : protein + formaldehid+ merkurisulfatàaliri dengan asamsulfat
    Prinsip reaksi : kondensasi 2 inti indol dan aldehid menyebabkan adanya cincin ungu pada bidang batas

  2. Xanthoprotein
    Tujuan : menunjukkan adanya inti benzene (cincin fenil). Untuk identifikasi tyrosin,trptophan, fenilalanin
    Prosedur : protein + HNO3 à + NaOH berlebih
    Prinsip reaksi :

  3. Sulfur
    Tujuan : mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus S (sistein,methionin)
    Prosedur : protein + NaOH àpanaskan à +Pb(CH3COO)2
    Fungsi reagen : NaOH mengubah S organic menjadi S anorganic
    Pb-asetat sbg donor Pb2+
    Prinsip reaksi :

    SH-CH2-CH(NH3)+-COO- + NaOH à Na2S
    Na2S + Pb(CH3COO)2 à PbS (hitam)

  4. Ninhydrin
    Tujuan : menunjukkan adanya asam amino
    Prosedur : protein + triketohydrindenehidrat
    Prinsip reaksi :
    Ninhydrin merupakan oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari asam amino yang menghasilkan CO2, NH3, dan aldehid yang rantainya lebih pendek 1 C dari asam amino asalnya. Ninhydrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH3 sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan absorpsi warna maksimum pada panjang gelombang 570 nm.

  5. Pengendapan oleh Garam Metalik
    Dasar reaksi : penetralan muatan
    Pada pH alkalis dari titik isoelektris, protein bermuatan (-). Dengan adanya ion (+) dari logam,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan alkali encer

  6. Pengendapan oleh alkaloid
    Dasar reaksi : penetralan muatan
    Pada pH lebih asam dari titik isoelektris, protein bermuatan (+). Dengan adanya ion (+) dari asam sulfosalisilat,asam tugstat, asam pikrat,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan asam encer

  7. Pengendapan oleh garam dan alcohol pekat
    Protein dapat diendapkan oleh alcohol dan ammoniumsulfat karena protein mempunyai gugus –NH2, -NH, -OH , -CO yang mengikat air. Alkohol dan ammonium sulfat yang bersifat higroskopis akan menarik air tersebut sehingga protein kehilangan air, mempunyai kelarutan terkecil dan mudah mengendap

  8. Pengendapan albumin dan globulin
    Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener.

  9. Efek asam kuat
    Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener.

  10. Efek formaldehid
    Dasar reaksi : asam amino yang berikatan dengan formaldehid akan bereaksi asam (kehilangan sifat basa) karena formaldehid terikat pada gugus amin membentuk derivate asam amino dimetilol.