REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT memerintahkan umat Islam
agar senantiasa mengerjakan ibadah shalat dengan khusyuk. Karena, hanya
mereka yang khusyuklah yang akan mendapat keberkahan dan keberuntungan
dari Allah SWT.
“Sungguh, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) mereka yang khusyuk (dalam shalatnya).” (Al-Mu'minun: 1-2).
Menurut
Syekh Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Al-Baghdadi dalam kitab
Tafsir Al-Khazin, khusyuk dalam shalat adalah menyatukan konsentrasi dan
berpaling dari selain Allah serta merenungkan semua yang diucapkannya,
baik berupa bacaan Alquran ataupun zikir.
Setiap orang tua
berkewajiban mendidik putra-putrinya agar taat kepada Allah. Seorang
ayah mengajarkan kepada anaknya tentang shalat lima waktu, membaca
Alquran, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, bersedekah, dan
lain sebagainya.
Sebab, anak merupakan penerus orang tuanya, dan
ia harus dididik dengan pendidikan yang baik, terutama pendidikan
akhlak. Dalam Alquran Allah menyatakan, “Dan hendaklah takut kepada
Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa: 9).
Karena
itu, sudah semestinya, setiap orang tua mendidik putra-putrinya agar
menjadi orang yang kuat dan mampu. Kuat dalam pengetahuan agama, kuat
dalam bidang ekonomi, kuat dalam pemikiran (pendidikan), dan lainnya.
Salah satu upaya mendidik anak adalah dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda, “Saat
anak-anakmu berumur enam tahun, perintahkan mereka untuk mengerjakan
shalat. Ketika mereka berumur tujuh tahun, suruhlah mereka secara lebih
keras agar rutin mengerjakan shalat. Jika perlu, mereka harus dihukum
jika tidak rutin dalam melaksanakan shalat mereka.” (Mustadrak Al-Wasa’il, jilid 1, halaman 171).
Saat
shalat, terkadang anak-anak kita menangis. Untuk menenangkannya, maka
si anak terpaksa digendong. Pertanyaannya, bolehkah ketika shalat kita
menggendong anak?
Berdasarkan riwayat dari Abu Qatadah RA,
Rasulullah SAW pernah shalat, sementara Umamah —anak perempuan Zainab,
yakni putri Rasulullah SAW— di bahu beliau. Jika Rasul rukuk, maka
beliau meletakkan anak itu dan jika bangkit dari sujud, maka beliau
mengangkatnya dan meletakkannya kembali di atas bahu beliau. Amir
berkata, "Aku tidak menanyakan shalat apa sebenarnya yang beliau lakukan
ketika itu." Namun, Ibnu Juraij berkata, "Aku diberitahukan oleh Zaib
bin Abu Itab dari Umar bin Sulaim bahwa shalat yang dikerjakan Rasul SAW
saat itu adalah shalat Subuh.” (HR Bukhari, sebagaimana dikutip Sayyid
Sabiq dalam Fiqhus Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar